Teknik Dasar Navigasi Darat
PENDAHULUAN
Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll. Pengetahuan tentang medan ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. Selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan lingkungan, dll.
PENGERTIAN
Menurut penjelasan pada “Diktat Badan Diklat Wanadri”, navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.
PETA
Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.
Bagian-Bagian Peta
1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.
2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.
3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.
4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
a. Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
b. Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah
c. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah
e. Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang rapat
f. Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke puncak
6. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya
7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin akurat
8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll
KOMPAS
Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.
MENGENAL TANDA MEDAN
Kemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak untuk dikuasai jika kita hendak melakukan navigasi darat. Tanda-tanda medan dapat dijadikan acuan untuk penentuan lokasi dan pengenalan medan supaya arah perjalanan tidak melenceng hingga terjadi hal-hal buruk seperti tersesat. Tanda-tanda medan dapat dikenali dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara, delta, anak sungai, pemukiman, daerah tertentu,
Definisi Survival
Mengapa ada Survival
Survival Kit
Kebutuhan Survival
Tersesat
Bahaya dlm Survival
Membuat Bivak (Shelter)
Mengatasi Binatang
Membuat Trap
Membaca Jejak
Air
Makanan
Api
Survival
Preperation Checklist
Use A Compass
Navigasi
Climbing Permit
Request A Permit Letter
The Route
Distance & Time
Report
Climbing Arrangement
Prohibition
Punishment
The Route Map
SURVIVAL
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
kembali ke atas
Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
* Keadaan alam (cuaca dan medan)
* Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
* Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan biasanya timbul akibat
kesalahan-kesalahan kita sendiri.
kembali ke atas
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar
kembali ke atas
Langkah yang harus ditempuh bila
saudara atau kelompok anda tersesat :
*
Mengkoordinasi anggota
*
Melakukan pertolongan pertama
*
Melihat kemampuan anggota
*
Mengadakan orientasi medan
*
Mengadakan penjatahan makanan
*
Membuat rencana dan pembagian tugas
*
Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
*
Membuat jejak dan perhatian
*
Mendapatkan pertolongan
kembali ke atas
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah
Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang
Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh < 30ƒ C bisa menyebabkan kematian
kembali ke atas
Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Jenis-jenis Shelter :
1.
1.
Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
2.
Shelter buatan dari alam
3.
Shelter buatan
Syarat Shelter :
Hindari daerah aliran air
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar
Terlindung langsung dari angin
kembali ke atas
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
*
*
Obat nyamuk, autan, dll
*
Bunga kluwih dibakar
*
Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
*
Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron
*
*
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
*
*
Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
*
Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
*
Jangan dipijit-pijit
*
Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
* Teteskan air tembakau pada lintahnya
* Taburkan garam di atas lintahnya
* Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
*
*
Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
*
*
Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
*
Letakkan cabe merah pada jalan semut
*
Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
*
*
Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
*
Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
*
Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
*
Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
*
Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
g. Ular
Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC
kembali ke atas
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam Perangkap :
*
*
Perangkap model menggantung
*
Perangkap tali sederhana
*
Perangkap lubang jerat
*
Perangkap menimpa
*
Apace foot share
Bahan :
*
*
tali/kawat
*
Umpan
*
Batang kayu
*
Cabang pohon
kembali ke atas
Membaca Jejak
Jenis :
*
*
Jejak buatan : dibuat oleh manusia
*
Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
*
*
Jenis binatang yang lewat
*
Arah gerak binatang
*
Besar kecilnya binatang
*
Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
*
*
Kotoran yang tersisa
*
Pohon atau ranting yang patah
*
Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
kembali ke atas
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 ñ 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
1.
1.
Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
2.
Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3.
Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
kembali ke atas
Makanan
Patokan memilih makanan :
*
*
Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
*
Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
*
Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
*
Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
*
Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Hubungan air dan makanan
*
*
Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
*
Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
*
Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
*
*
Batang pohon pisang (putihnya)
*
Bambu yang masih muda (rebung)
*
Pakis dalamnya berwarna putih
*
Sagu dalamnya berwarna putih
*
Tebu
Dari daunnya :
*
*
Selada air
*
Rasamala (yang masih muda)
*
Daun mlinjo
*
Singkong
Akar dan umbinya :
*
*
Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
*
*
Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
*
*
Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
*
*
Mempunyai warna mencolok
*
Baunya tidak sedap
*
Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
*
Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
*
Bila diraba mudah hancur
*
Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
*
Tumbuh dari kotoran hewan
*
Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
*
*
Belalang
*
Jangkrik
*
Tempayak putih (gendon)
*
Cacing
*
Jenis burung
*
Laron
*
Lebah , larva, madu
*
Siput
*
Kadal : bagian belakang dan ekor
*
Katak hijau
*
Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
*
Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
*
*
Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
*
Mengandung racun : penyu laut
*
Mengandung bau yang khas : sigung
kembali ke atas
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1.
1.
Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2.
Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3.
Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
kembali ke atas
Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
*
*
Perlengkapan memancing
*
Pisau
*
Tali kecil
*
Senter
*
Cermin suryakanta, cermin kecil
*
Peluit
*
Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
*
Tablet garam, norit
*
Obat-obatan pribadi
*
Jarum + benang + peniti
*